Translate

Minggu, 22 November 2015

Wawancara

Wawancara

Wawancara (bahasa Inggris: interview) merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan  informasi  di mana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang diwawancarai.
Ankur Garg, seorang psikolog menyatakan bahwa wawancara dapat menjadi alat bantu saat dilakukan oleh pihak yang mempekerjakan seorang calon / kandidat untuk suatu posisi,  jurnalis, atau orang biasa yang sedang mencari tahu tentang kepribadian seseorang ataupun mencari informasi.
·          Jurnalistik
Dalam bidang jurnalistik wawancara menjadi salah satu cara mendapatkan  informasi  bahan  berita. Wawancara biasanya dilakukan oleh satu atau dua orang  wartawan  dengan seseorang atau sekelompok orang yang menjadi sumber berita. Biasanya dilakukan atas permintaan atau keinginan wartawan yang bersangkutan.
Sedangkan dalam  jumpa pers  atau  konferensi pers, wawancara biasanya dilaksanakan atas kehendak sumber berita.
·          Bentuk wawancara
1.       Wawancara berita dilakukan untuk mencari bahan berita.
2.       Wawancara dengan pertanyaan yang disiapkan terlebih dahulu.
3.       Wawancara  telepon  yaitu wawancara yang dilakukan lewat pesawat telepon.
4.       Wawancara pribadi.
5.       Wawancara dengan banyak orang.
6.       Wawancara dadakan / mendesak.
7.       Wawancara kelompok dimana serombongan wartawan mewawancarai seorang, pejabat, seniman, olahragawan dan sebagainya.
·          Jenis-Jenis wawancara
Ditinjau dari segi pelaksanaannya, wawancara dibagi menjadi 3 jenis yaitu:
1.       Wawancara bebas
Dalam wawancara bebas, pewawancara bebas menanyakan apa saja kepada responden, namun harus diperhatikan bahwa pertanyaan itu berhubungan dengan data-data yang diinginkan. Jika tidak hati-hati, kadang-kadang arah pertanyaan tidak terkendali.
2.       Wawancara terpimpin
Dalam wawancara terpimpin, pewawancara sudah dibekali dengan daftar pertanyaan yang lengkap dan terinci.
3.       Wawancara bebas terpimpin
Dalam wawancara bebas terpimpin, pewawancara mengombinasikan wawancara bebas dengan wawancara terpimpin, yang dalam pelaksanaannya pewawancara sudah membawa pedoman tentang apa-apa yang ditanyakan secara garis besar.
·          Sikap-Sikap yang Harus Dimiliki Pewawancara
Saat melakukan wawancara, pewawancara harus dapat menciptakan suasana agar tidak kaku sehingga responden mau menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Untuk itu, sikap-sikap yang harus dimiliki seorang pewawancara adalah sebagai berikut:
1.       Netral; artinya, pewawancara tidak berkomentar untuk tidak setuju terhadap informasi yang diutarakan oleh responden karena tugasnya adalah merekam seluruh keterangan dari responden, baik yang menyenangkan atau tidak.
2.       Ramah; artinya pewawancara menciptakan suasana yang mampu menarik minat si responden.
3.       Adil; artinya pewawancara harus bisa memperlakukan semua responden dengan sama. Pewawancara harus tetap hormat dan sopan kepada semua responden bagaimanapun keberadaannya.
4.       Hindari ketegangan; artinya, pewawancara harus dapat menghindari ketegangan, jangan sampai responden sedang dihakimi atau diuji. Kalau suasana tegang, responden berhak membatalkan pertemuan tersebut dan meminta pewawancara untuk tidak menuliskan hasilnya. Pewawancara harus mampu mengendalikan situasi dan pembicaraan agar terarah.


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

https://id.wikipedia.org/wiki/Wawancara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar