Artikel
Artikel adalah karangan faktual
secara lengkap dengan panjang tertentu yang dibuat untuk dipublikasikan (melalui
koran, majalah, buletin, dsb) dan bertujuan menyampaikan gagasan dan fakta yang
dapat meyakinkan, mendidik, dan menghibur.
Isi artikel dapat bermacam - macam, beberapa contoh yang
sering kita baca :
1. Sejarah
2. Petualangan
3. Argumentasi
4. Hasil penelitian
5. Bimbingan untuk
melakukan/ mengajarkan sesuatu.
Penulis Artikel adalah orang atau
individu yang bertindak dalam pengarangan sebuah tulisan, penggabungan beberapa
kata menjadi kalimat yang menarik dan enak dibaca sehingga membuat pembaca
merasakan dapat mengetahui apa yang sebelumnya tidak mereka ketahui sebelumnya.
Penulis artikel bermacam-macam kriterianya, sebagai
berikut :
1. Penulis
Artikel Buku
2. Penulis
Artikel Berita
3. Penulis
Artikel Marketing
4. Penulis
Artikel Online
5. Penulis
Artikel Narasi
6. Penulis
Artikel Naskah
Jenis dan cara penulisan artikel
1. Deskripsi
Karangan ini berisi gambaran mengenai suatu hal/ keadaan
sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan hal tersebut.
Contoh deskripsi berisi fakta:
Hampir semua pelosok Mentawai indah. Di empat kecamatan masih
terdapat hutan yang masih perawan. Hutan ini menyimpan ratusan jenis flora dan
fauna. Hutan Mentawai juga menyimpan anggrek aneka jenis dan fauna
yang hanya terdapat di Mentawai. Siamang kerdil, lutung Mentawai dan beruk
Simakobu adalah contoh primata yang menarik untuk bahan penelitian dan objek
wisata.
Contoh deskripsi berupa fiksi:
Salju tipis melapis rumput, putih berkilau diseling warna
jingga; bayang matahari senja yang memantul. Angin awal musim dingin bertiup
menggigilkan, mempermainkan daun-daun sisa musim gugur dan menderaikan bulu-bulu
burung berwarna kuning kecoklatan yang sedang meloncat-loncat dari satu ranting
ke ranting yang lain.
Topik yang tepat untuk deskripsi misalnya: Keindahan Bukit
Kintamani, Suasa pelaksanaan, Promosi, Kompetensi Siswa SMK Tingkat Nasional,
Keadaan ruang praktik, Keadaan daerah yang dilanda bencana.
Langkah menyusun deskripsi: Tentukan objek atau tema yang
akan dideskripsikan, Tentukan tujuan, Tentukan aspek-aspek yang akan
dideskripsikan dengan melakukan pengamatan, Susunlah aspek-aspek tersebut ke dalam
urutan yang baik, apakah urutan lokasi, urutan waktu, atau urutan menurut
kepentingan, Kembangkan kerangka menjadi deskripsi
2. Narasi
Secara sederhana narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi
terdapat peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu
ada pula tokoh yang menghadapi suatu konflik. Narasi dapat berisi fakta atau
fiksi.
Contoh narasi yang berisi fakta: biografi, autobiografi,
atau kisah pengalaman. Contoh narasi yang berupa fiksi:
novel, cerpen, cerbung, ataupun cergam.
Pola narasi secara sederhana:
awal – tengah – akhir
Awal narasi biasanya berisi pengantar yaitu memperkenalkan
suasana dan tokoh.
Bagian awal harus dibuat menarik agar dapat mengikat pembaca.
Bagian tengah merupakan bagian yang memunculkan suatu
konflik. Konflik lalu
diarahkan menuju klimaks cerita. Setelah konfik timbul dan mencapai klimaks,
secara berangsur-angsur cerita akan mereda.
Akhir cerita yang mereda ini memiliki cara pengungkapan
bermacam-macam. Ada yang menceritakannya dengan panjang, ada yang singkat, ada
pula yang berusaha menggantungkan akhir cerita dengan mempersilakan pembaca
untuk menebaknya sendiri.
Contoh narasi berisi fakta:
Ir. Soekarno
Ir. Soekarno, Presiden Republik Indonesia pertama adalah
seorang nasionalis. Ia memimpin PNI pada tahun 1928. Soekarno menghabiskan
waktunya di penjara dan di tempat pengasingan karena keberaniannya menentang
penjajah.
Soekarno bersama Mohammad Hatta sebagai wakil bangsa
Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
Ia ditangkap Belanda dan diasingkan ke Bengkulu pada tahun 1948. Soekarno
dikembalikan ke Yogya dan dipulihkan kedudukannya sebagai Presiden RI pada
tahun 1949.
Contoh narasi fiksi:
Aku tersenyum sambil mengayunkan langkah. Angin dingin yang
menerpa, membuat tulang-tulang di sekujur tubuhku bergemeretak. Kumasukkan
kedua telapak tangan ke dalam saku jaket, mencoba memerangi rasa dingin yang
terasa begitu menyiksa.
Wangi kayu cadar yang terbakar di perapian menyambutku ketika
Eriza membukakan pintu. Wangi yang kelak akan kurindui ketika aku telah kembali
ke tanah air. Tapi wajah ayu di hadapanku, akankah kurindui juga?
Langkah menyusun narasi (fiksi):
Langkah menyusun narasi (fiksi) melalui proses kreatif,
dimulai dengan mencari, menemukan, dan menggali ide. Cerita dirangkai dengan
menggunakan “rumus” 5 W + 1 H. Di mana seting/ lokasi ceritanya, siapa pelaku
ceritanya, apa yang akan diceritakan, kapan peristiwa-peristiwa berlangsung,
mengapa peristiwa-peristiwa itu terjadi, dan bagaimana cerita itu dipaparkan.
3. Eksposisi
Karangan ini berisi uraian atau penjelasan tentang suatu
topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca.
Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik,
gambar atau statistik. Contoh:
Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok,
yaitu akuntansi dan auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan berupa
pengolahan data untuk menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan sistem
informasi akuntansi yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan.
Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan
laporan keuangan secara objektif untuk menilai kewajaran informasi yang
tercantum dalam laporan tersebut.
Topik yang tepat untuk eksposisi, antara lain: Manfaat
kegiatan ekstrakurikuler Peranan majalah dinding di sekolah Sekolah kejuruan
sebagai penghasil tenaga terampil. Tidak jarang eksposisi berisi uraian tentang
langkah/ cara/ proses kerja.
Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses.
Contoh paparan proses:
Cara mencangkok tanaman:
1. Siapkan pisau, tali rafia, tanah yang
subur, dan sabut secukupnya.
2. Pilihlah ranting yang tegak, kekar, dan
sehat dengan diameter kira-kira 1,5
sampai 2 cm.
3. Kulit ranting yang akan dicangkok dikerat
dan dikelupas sampai bersih kira-kira
sepanjang 10 cm.
Langkah menyusun eksposisi:
4. Menentukan
topik/ tema
5. Menetapkan
tujuan
6. Mengumpulkan
data dari berbagai sumber
7. Menyusun
kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih
8. Mengembangkan
kerangka menjadi karangan eksposisi.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
https://id.wikipedia.org/wiki/Artikel
Tidak ada komentar:
Posting Komentar