Translate

Sabtu, 07 November 2015

Kata Baku dan Tidak Baku

Kata Baku dan Kata Tidak Baku


Bahasa baku merupakan bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah atau ketatabahasaan.
Contoh:
Kegiatan wisata budaya diharapkan dapat menyegarkan pikiran anggota serta pengurus Karang Taruna Muda Jaya.
Kalimat di atas menggunakan bahasa baku karena cermat menerapkan ejaan, kata, dan susunan kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa.

Fitur bahasa baku sebagai berikut
1.      Kosakata yang digunakan bebas dari kosakata bahasa daerah yang belum diterima.
Contoh:
Tidak Baku                     Baku
Cabe Cabai
Duren Durian
Esuk Esok
2.      Kosakata yang digunakan bebas dari kosakata asing yang belum diterima
Contoh:
Tidak Baku                     Baku
Taqwa Takwa
Adzab Azab
Extrim Ekstrem
3.      Penyerapan kata asing sesuai kaidah.
Contoh:
Tidak Baku                     Baku
Aktip Aktif
Epigrap Epigraf
Pase Fase
4.      Proses pembentukan kata benar.
Contoh:
Tidak Baku                     Baku
Berpetualang Bertualang
Berterjunan Beterjunan
Dirubah Diubah
5.      Penggunaan benar ejaan.
Contoh:
Tidak Baku                     Baku
Bila mana Bilamana
Bina raga Binaraga
Diberi tahukan Diberitahukan

Ada beberapa aspek yang menyebabkan kata tidak baku.
1.      Segi fonologi (menyangkut penggunaan vokal atau konsonan baik penambahan atau pengurangan)
Contoh:
Tidak Baku                     Baku
Senen Senin
Pilem Film
Males Malas
Makroni Makaroni
Primary Primer
2.      Segi pembentukan kata
Contoh:
Tidak Baku                     Baku
Maha guru Mahaguru
Purna bakti purnabakti
Non aktif Nonaktif
Supra natural Supranatural
Mahapengasih Maha pengasih
3.      Segi ejaan
Contoh:
Tidak Baku                     Baku
Minimalisir minimalisasi
Koordinir Koordinasi
Mawas Mewaswas
Mengfitnah Memfitnah
Menteledorkan Meneledorkan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar